TUGAS SOFTSKILL

URBANISASI

Logo-Gundar

KELOMPOK 3 :

  1. Alfin laduni
  2. Al rahman noor
  3. Akbar rivai
  4. Ahmad suhaedi sulhan
  5. Fajar rochyadi eko wibowo
  6. Fidya nurhasanah
  7. Pandu prakoso putra
  8. Rahmat nur setiaji
  9. Nur namiroh
  10. Wahyu syamsi

KELAS  : 4KA44

  1. Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa kekota. Urbanisasi di Jakarta dilakukan dengan tujuan untuk mencari pekerjaan atau penghasilan. Pengertian urbanisasi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah, suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua pengertian. Pengertian pertama, adalah merupakan suatu perubahan secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena percepatan kemajuan ekonomi. Contohnya adalah daerah Cibinong dan Bontang yang berubah dari desa ke kota karena adanya kegiatan industri. Pengertian kedua adalah banyaknya penduduk yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota, misal kesempatan kerja.Pengertian urbanisasi ini pun berbeda-beda, sesuai dengan interpretasi setiap orang yang berbeda-beda. Dari suatu makalah Ceramah Umum di UNIJA, yang dibawakan oleh Ir. Triatno Yudo Harjoko pengertian urbanisasi diartikan sebagai suatu proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban menjadi urban. Secara spasial, hal ini dikatakan sebagai suatu proses diferensiasi dan spesialisasi pemanfaatan ruang dimana lokasi tertentu menerima bagian pemukim dan fasilitas yang tidak proporsional.Pengertian lain dari urbanisasi, dikemukakan oleh Dr. PJM Nas dalam bukunya Pengantar Sosiologi Kota yaitu Kota Didunia Ketiga. Pada pengertian pertama diutarakan bahwa urbanisasi merupakan suatu proses pembentukan kota, suatu proses yang digerakkan oleh perubahan struktural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah yang dulu merupakan daerah pedesaan dengan struktur mata pencaharian yang agraris maupun sifat kehidupan masyarakatnya lambat laun atau melalui proses yang mendadak memperoleh sifat kehidupan kota. Pengertian kedua dari urbanisasi adalah, bahwa urbanisasi menyangkut adanya gejala perluasan pengaruh kota ke pedesaan yang dilihat dari sudut morfologi, ekonomi, sosial dan psikologi. Dari beberapa pengertian mengenai urbanisasi yang diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian urbanisasi adalah merupakan suatu proses perubahan dari desa ke kota yang meliputi wilayah/ daerah beserta masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi oleh aspek- aspek fisik/ morfologi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi masyarakatnya.

  1. Alasan

Alasan orang melakukan migrasi atau pindah ke kota didasarkan atas beberapa alasan, yaitu:

  1. Lahan yang ditempati yang semakin sempit.
  2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya.
  3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di daerahnya.
  4. Terbatasnya sarana dan prasarana di didaerahnya, misalnya sarana hiburan yang belum memadai.
  5. Diusir dari daerah asal, sehingga ke kota menjadi tujuan.
  6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya, karena tingkat upah di kota lain lebih tinggi.
  7. Melanjutkan sekolah, karena di daerahnya fasilitas atau mutunya kurang
  8. Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau mudahnya membuka usaha kecil-kecilan.
  9. kebebasan pribadi lebih luas.
  10. adat atau agama lebih longgar.
  11. keamanan yang kurang.
  12. Pendapatan yang kecil.

 

  1. Dampak Positif dan Negatif

Terjadinya urbanisasi membawa dampak positil dan negatif, baik bagi desa yang ditinggalkan, maupun bagi kota yang dihuni. Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut.

  • Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
  • Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
  • Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
  • Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.

Adapun dampak negatif urbanisasi bagi desa sebagai berikut:

  • Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.
  • Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dan kehidupan kota.
  • Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.

Dampak Urbanisasi bagi Kota terdiri dari dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.

  • Kota dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.
  • Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.

Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.

  • Timbulnya pengangguran.
  • Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
  • Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
  • Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
  1. Cara Yang Efektif Mengatasi Masalah Urbanisasi

Masalah urbanisasi ini dapat ditangani dengan memperlambat laju pertumbuhan populasi kota yaitu diantaranya dengan membangun desa , adapun program-program yang dikembangkan diantaranya:

  • intensifikasi pertanian.
  • mengurangi/ membatasi tingkat pertambahan penduduk lewat pembatasan kelahiran, yaitu program Keluarga Berencana.
  • memperluas dan mengembangkan lapangan kerja dan tingkat pendapatan di pedesaan.
  • program pelaksanaan transmigrasi
  • penyebaran pembangunan fungsional di seluruh wilayah
  • pengembangan teknologi menengah bagi masyarakat desa
  • pemberdayaan potensi utama desa
  • perlu dukungan politik dari pemerintah, diantaranya adanya kebijakan seperti reformasi tanah. Berdasarkan kebijakan tersebut, maka yang yang berperan adalah pemerintah setempat dalam penerapannya. Pemerintah daerah perlu berbenah diri dan perlu mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi yang ada di daerah, sehingga terjadi kegiatan ekonomi dan bisnis yang benarbenar berorientasi pada kepentingan warganya. Tapi bukan berarti pemerintah daerah saja yang berperan, di tingkat pusat, pemerintah juga perlu membuat kebijakan lebih adil dan tegas terkait pemerataan distribusi sumber daya ekonomi. Arus balik ialah fenomena tahunan. Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik untuk mengantisipasi meledaknya jumlah penduduk perkotaan dengan segala macam persoalannya.
  1. Contoh Kasus

Arus balik Lebaran menyebabkan Arus urbanisasi ikut terjadi, sebuah momentum yang  kerap terjadi paska lebaran. Hal tersebut harus diantisipasi agar urbanisasi tidak menimbulkan gejolak sosial, dan menambah ancaman pengangguran yang makin tinggi di perkotaan. Fenomena mudik lebaran selalu disertai proses urbanisasi penduduk desa menuju kota, yang mencari pekerjaan. Sayangnya, sebagian besar pendatang baru tersebut tidak dibekali keterampilan, dan keahlian yang cukup untuk mencari pekerjaan yang sesuai. Biasanya faktor penarik terjadinya Urbanisasi adalah kehidupan kota yang lebih modern, sarana dan prasarana kota lebih lengkap, banyak lapangan pekerjaan di kota, pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas. Sedangkan faktor pendorong terjadinya Urbanisasi antara lain akibat lahan pertanian semakin sempit, merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya, menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa, terbatasnya sarana dan prasarana di desa, diusir dari desa asal, serta memiliki impian kuat menjadi orang kaya. Urbanisasi tidak identik memberikan dampak negatif, namun juga dapat memberikan keuntungan yaitu dapat memodernisasikan warga desa, menambah pengetahuan warga desa, menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah dan mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa. Kota-kota besar khususnya Jakarta, masih menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat yang melakukan urbanisasi. Penduduk yang berasal dari kota-kota kecil di Jawa dan luar Pulau Jawa, menganggap Jakarta itu lokasi yang tepat untuk mencari lapangan pekerjaan. Oleh sebab itu, bagaimana pemerintah pusat dan daerah menyiapkan langkah-langkah, agar arus urbanisasi yang masuk ke kota-kota besar, tidak menimbulkan masalah baru, dan menambah beban dalam upaya mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Dengan adanya Otonomi daerah seharusnya berhasil mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan meningkatkan pembangunan di pedesaan dan kota-kota kecil agar penduduk tidak harus pergi ke kota  Pemerintah daerah harus proaktif mencari solusi investasi terus masuk dengan diiringi penciptaan lapangan pekerjaan. Selain itu, berbagai pembangunan seperti infrastruktur melalui padat karya terus ditingkatkan dengan melibatkan masyarakat setempat. Selain itu, penertiban penduduk yang tidak memiliki KTP dan juga tidak memiliki keterampilan juga supaya menjadi perhatian dari pemerintahan di perkotaan setelah paska Lebaran ini. Data BPS per Februari 2013 mencatat jumlah Pengangguran di Indonesia 7,17juta jiwa atau 5,92 persen persen dari jumlah angkatan kerja 121,2 juta orang, sedangkan jumlah Penduduk Indonesia saat ini mendekati  250 juta jiwa. Berbicara soal pengangguran tak hanya terjadi di Indonesia. Di negara mana pun ada pengangguran. Bahkan sejak krisis 2008 lalu banyak negara yang tingkat penganggurannya lebih tingi dari Indonesia.
Sumber : http://www.pengertianahli.com/2014/03/pengertian-penyebab-dampak-urbanisasi.html

TUGAS ANALISIS KERJA SISTEM

Logo-Gundar

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT TELKOM (Studi Kasus: PT. Telkom Cabang Bogor)

Nama kelompok    :

  1. Fidya Nurhasanah ( 1B115065 )
  2. Dodi Susilo Setiawan ( 1B115022 )

Kelas         :  4KA44

  1. Latar Belakang

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Menurut O’Brien (2005) sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orangorang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang–orang yang menggunakan sistem informasi zaman sekarang bertujuan melakukan komunikasi dengan menggunakan berbagai jenis dari perangkat keras, perintah proses informasi dan prosedur perangkat lunak, jaringan komunikasi, serta data yang disimpan. Salah satu karakteristik dari sistem informasi adalah perbedaan komponen–komponen yang bergantung pada setiap data dan proses mengolahnya. Sistem informasi juga merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Imbar dan Haryani, 2008). Perusahaan bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis. Informasi di dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Salah satu perusahaan yang menggunakan jaringan sistem informasi terintegrasi untuk mempermudah jalannya bisnis perusahaan adalah PT Telkom. Sistem informasi pada perusahaan ini dibuat sebagai wadah aliran informasi untuk ditransfer dari suatu divisi ke divisi lain yang berkaitan. Dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin pesat dan semakin ketatnya persaingan di dunia telekomunikasi, oleh karena itu PT. Telkom dituntut untuk semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanannya agar dapat menjadi perusahaan telekomunikasi terbaik di Indonesia bahkan dunia, tidak hanya itu saja PT Telkom juga menyadari bahwa terdapat perananan penting sumber daya manusia (SDM) dalam membantu perusahaan untuk mencapai sasaran utama, dan dalam pelaksanaannya harus mempertimbangkan kepentingan sosial, fungsional dan karyawan. Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah mendeklarasikan pengelolaan pegawainya dengan sebutan human capital management adalah PT Telkom. Perusahaan tersebut saat ini telah melakukan transformasi dari human resources management ke human capital management melalui peningkatan kapabilitas dan membangun komitmen karyawannya.Perusahaan tersebut juga melakukan program shifting competencies terhadap karyawannya dari bisnis telekomunikasi ke bisnis new wave. Transformasi tersebut dilakukan dengan tujuan human caiptal department dapat menjalankan misinya sebagai mitra strategis dalam mendukung strategi bisnis perusahaan sehingga perannya tidak hanya sebagai pendukung atau enabler namun lebih dari itu menjadi performance driver atau creating (Sumardi,2013). Berdasarakan uraian di atas maka kelompok kami sangat tertarik untuk menganalisis sistem informasi manajemen yang ada pada perusahaan PT Telkom dan melihat juga bagaimana cara pengembangan Human Resource System (HRM) pada perusahaan tersebut. Untuk mendapatkan informasi tersebut maka kelompok kami mengambil data atau melakukan observasi pada PT Telkom Cabang Bogor.

  1. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

– Mengidentifikasi peranan sistem informasi pada PT Telkom Indonesiaserta tipetipe informasiapa saja yang digunakan pada perusahaan tersebut.

– Mengetahui Bagaimana cara pengembangan Human Resource System (HRM) pada PT Telkom Indonesia.

  1. Sistem Informasi Manajemen PT Telkom

– Sistem Pakar Sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan saran pakar dan bertindak sebagai konsultan pakar bagi para pemakai. Contoh: penasihat aplikasi kredit, pengawasan proses, dan sistem pemeliharaan diagnosis.

– Sistem Manajemen Pengetahuan Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan, pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan.contoh: akses intranet ke praktik-praktik bisnis terbaik, strategi proposal penjualan, dan system pemecah masalah pelanggan.

– Sistem Informasi Strategis Mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif. Contoh : perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem web e-commerce.

– Sistem Bisnis Fungsional Mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh: sistem informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen operasi, dan manajemen sumber daya manusia.

  1. Cara pengembangan sistem PT. Telkom

– Telecommunication Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom.Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel.Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.

– Information Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).

– Media Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.

– Edutainment Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.

– Services Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.

Sumber            : http://www.marza51.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/03/SIM-TELKOM.pdf